BAB
I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Pembangunan diberbagai bidang terutama bidang
industri timbul berbagai masalah baru, hal ini terkait dengan pencemaran
lingkungan oleh limbah buangan dari industri – industri yang semakin bertambah
dari waktu ke waktu. Hal ini akan sangat berpengaruh pada kesehatan lingkungan.
Pencemaran ini terjadi pada perairan, udara dan tanah sebagai akibat dari
adanya berbagai aktivitas di atas. Pertumbuhan kota dengan perkembangan timbulnya industry,
kesadaran yang dan mengikutinya pengertian telah mendorong adanya
Pembuangan bahan buangan kimia maupun bahan pencemar
lainnya ke dalam air akan mempengaruhi kehidupan dalam air. Pada air sungai
yang telah tercemar terjadi penurunan kualitas air dan tentunya akan sangat
membahayakan bila dikonsumsi maupun digunakan untuk bidang pertanian.
Pencemaran yang diakibatkan oleh logam – logam berat akan memberikan pengaruh
yang negative terhadap kesehatan. Beberapa macam logam berat sangat beracun
terhadap tanaman, hewan, dan manusia. Logam – logam tersebut bersifat tahan
lama dalam waktu yang lama pula, bahkan ada juga logam beracun yang tidak dapat
dikenali baik dari warna maupun baunya. seperti arsenik
dan berbagai senyawanya. Hal ini tentunya sangat membahayakan karena sebagian
logam tersebut telah dipergunakan secara luas sebagai pestisida dan disebarkan
ke tata lingkungan sebagai pembuangan industry yang tidak diketahui. Jika hal
ini dibiarkan tentunya akan sangat merugikan masyarakat karena bisa menyebabkan
terjadinya keracunan kematian. Jenis limbah logam berat yang akan dibahas dalam
makalah ini adalah Arsen (As). Arsen atau arsenik
yang sering diketahui sebagai salah satu limbah yang berbahaya dan beracun
merupakan bahan pencemar yang banyak terdapat di alam sebagai suatu unsur
alami. Selain terdapat secara alami di alam, Arsen atau Arsenic juga ditemukan
dalam bentuk limbah buangan dari industri – industri yang mencemari sungai –
sungai yang mengalir sepanjang daerah pemukiman penduduk. Arsenic melebihi ini
nilai dikenal ambang sebagai batas bahan yang pencemar karena dan kandungannya
yang terdapat dalam sungai atau badan air telah ditentukan membahayakan untuk
dikonsumsi makhluk hidup. Selain itu, yang dapat menyebabkan kesakitan
Persenyawaan
arsenik pun dikenal sangat beracun dan apabila dikonsumsi, arsenik ini dapat terakumulasi. Karena sifatnya yang
beracun, arsenic ini dapat membahayakan makhluk hidup terutama manusia sebab
dapat menimbulkan berbagai penyakit dalam tubuh bahkan kematian. Kasus
keracunan yang disebabkan oleh arsen ini terutama dapat ditemukan di Bangladesh .
Keracunan arsenic yang terjadi di Bangladesh tersebut disebabkan
karena masyarakat mengkonsumsi air yang telah terkontaminasi oleh arsen dari
sumur yang dibuat Pemeritah untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Hal ini tentunya
perlu menjadi pelajaran bagi Pemerintah sebelum membuat kebijakan maupun
keputusan yang berwawasan lingkungan, sebab jika salah dalam mengambil
kebijakan dan tindakan maka akan menimbulkan kerugian bagi mayarakat
Selenium
adalah zat padat alami yang banyak tetapi tidak merata dalam kerak bumi. Hal
ini juga umumnya ditemukan di bebatuan dan tanah. Selenium, dalam bentuk murni
abu-abu metalik kristal hitam, sering disebut sebagai unsur selenium atau debu.
Elemental selenium diproduksi secara komersial, terutama sebagai produk
sampingan dari tembaga pemurnian. Selenium tidak sering ditemukan di lingkungan
dalam bentuk mendasar, tetapi biasanya dikombinasikan dengan zat lain.
Sebagian besar selenium dalam batuan
dikombinasikan dengan mineral sulfida atau dengan perak, tembaga, timah, nikel,
dan mineral. Selenium juga menggabung dengan oksigen untuk membentuk beberapa
zat-zat yang tidak berwarna putih atau kristal. Selenium dan senyawa yang
digunakan dalam beberapa perangkat fotografi, pistol bluing (solusi cair yang
digunakan untuk membersihkan bagian-bagian logam senjata), plastik, cat,
shampoo anti-ketombe, suplemen vitamin dan mineral, fungisida, dan beberapa
jenis kaca. Sebagai contoh, selenium sulfida digunakan di shampoo anti-ketombe
dengan nama dagang umum Selsun Blue. Selenium juga digunakan untuk menyiapkan
obat-obatan dan sebagai nutrisi suplemen pakan untuk unggas dan ternak.
Selenium terjadi secara alami di
lingkungan. Sebagai salah satu elemen, selenium tidak dapat diciptakan atau
dihancurkan, meskipun selenium dapat berubah bentuk dalam lingkungan. Pelapukan
batuan dan tanah dapat mengakibatkan rendahnya tingkat selenium dalam air, yang
dapat diambil oleh tanaman. Cuaca juga mengeluarkan selenium ke udara pada debu
halus seperti partikel. Letusan gunung berapi dapat melepaskan selenium di
udara. Selenium biasanya memasuki udara dari pembakaran batubara atau minyak.
Selenium yang mungkin ada dalam mengkombinasikan bahan bakar fosil dengan
oksigen ketika dibakar, yang kemudian bereaksi dengan air untuk membentuk
senyawa yang larut selenium.
Partikel udara selenium, seperti dalam abu, dapat menetap di tanah atau air permukaan. Pembuangan selenium dalam produk dan limbah komersial juga dapat meningkatkan jumlah selenium dalam tanah. Bentuk dan nasib selenium dalam tanah sangat tergantung pada keasaman lingkungan dan interaksi dengan oksigen. Dalam ketiadaan oksigen ketika tanah asam, jumlah selenium yang dapat memasukkan tanaman dan organisme harus rendah. Dengan demikian, ada kemungkinan peningkatan paparan terhadap senyawa ini. Selenium dapat memasukkan air permukaan di perairan saluran irigasi. Beberapa bukti menunjukkan bahwa selenium dapat diambil dalam jaringan organisme perairan dan kemungkinan peningkatan konsentrasi sebagai selenium dilewatkan melalui rantai makanan.
Orang terpapar kadar rendah selenium setiap hari melalui makanan, air, dan udara. Selenium juga merupakan elemen esensial bagi manusia dan hewan. Namun, selenium dapat berbahaya bila diambil secara teratur dalam jumlah yang lebih tinggi daripada yang dibutuhkan untuk kesehatan yang baik. Sebagian besar orang-orang mendapatkan asupan selenium dari makanan, dan untuk tingkat yang lebih rendah, dari air intake. Selenium yang berkadar rendah juga dapat ditemukan dalam air minum. Orang-orang juga mungkin akan terkena selenium dari sumber-sumber industri. Manusia biasanya tidak terkena selenium dalam jumlah besar di udara. Pekerjaan di mana manusia dapat terpapar selenium di udara adalah industri logam, selenium-proses pemulihan, cat manufaktur, dan perdagangan khusus.
Partikel udara selenium, seperti dalam abu, dapat menetap di tanah atau air permukaan. Pembuangan selenium dalam produk dan limbah komersial juga dapat meningkatkan jumlah selenium dalam tanah. Bentuk dan nasib selenium dalam tanah sangat tergantung pada keasaman lingkungan dan interaksi dengan oksigen. Dalam ketiadaan oksigen ketika tanah asam, jumlah selenium yang dapat memasukkan tanaman dan organisme harus rendah. Dengan demikian, ada kemungkinan peningkatan paparan terhadap senyawa ini. Selenium dapat memasukkan air permukaan di perairan saluran irigasi. Beberapa bukti menunjukkan bahwa selenium dapat diambil dalam jaringan organisme perairan dan kemungkinan peningkatan konsentrasi sebagai selenium dilewatkan melalui rantai makanan.
Orang terpapar kadar rendah selenium setiap hari melalui makanan, air, dan udara. Selenium juga merupakan elemen esensial bagi manusia dan hewan. Namun, selenium dapat berbahaya bila diambil secara teratur dalam jumlah yang lebih tinggi daripada yang dibutuhkan untuk kesehatan yang baik. Sebagian besar orang-orang mendapatkan asupan selenium dari makanan, dan untuk tingkat yang lebih rendah, dari air intake. Selenium yang berkadar rendah juga dapat ditemukan dalam air minum. Orang-orang juga mungkin akan terkena selenium dari sumber-sumber industri. Manusia biasanya tidak terkena selenium dalam jumlah besar di udara. Pekerjaan di mana manusia dapat terpapar selenium di udara adalah industri logam, selenium-proses pemulihan, cat manufaktur, dan perdagangan khusus.
Germanium
adalah logam, tapi benar-benar tanpa properti metalik.
Karena terdapat dalam fisiologi fenomena yang dikenal sebagai efek oleh dehydrogenating dimana ion negatif hidrogen (yang dapat dipandang sebagai sebuah elektron) dibuang dari tubuh, itu mengarah ke asumsi bahwa germanium mungkin memiliki aplikasi biologis menarik juga. Mengacu pada tindakan germanium organik dalam menangkap dan mengkombinasikan dengan ion hidrogen yang telah terkumpul di dalam tubuh untuk dihilangkan.
Karena terdapat dalam fisiologi fenomena yang dikenal sebagai efek oleh dehydrogenating dimana ion negatif hidrogen (yang dapat dipandang sebagai sebuah elektron) dibuang dari tubuh, itu mengarah ke asumsi bahwa germanium mungkin memiliki aplikasi biologis menarik juga. Mengacu pada tindakan germanium organik dalam menangkap dan mengkombinasikan dengan ion hidrogen yang telah terkumpul di dalam tubuh untuk dihilangkan.
Air Lourdes : di Pyrenees di perbatasan Prancis Spanyol, ada
sebuah desa kecil bernama Lourdes
dengan jumlah penduduk sekitar 10.000. Sejauh ini banyak orang-orang
datang terdiri oleh sakit yang mencari penyembuhan penyakit dengan
bantuan air mengalir keluar dari batu yang dibangun katedral. Air ini
dianalisis dan ditemukan bahwa beberapa "keajaiban air" mengandung
jumlah yang relatif tinggi dari germanium. Harus dikatakan bahwa saya tidak
memiliki informasi mengenai apa senyawa lain yang terkandung dalam air Lourdes tetapi jika
dibandingkan dengan perairan lain jumlah germanium jauh lebih besar.
Germanium dapat menyembuhkan penyakit dengan mendorong tubuh sebagai kekuatan penyembuhan alami. Dengan meningkatkan aliran oksigen, germanium merangsang laten kekuatan penyembuhan alami yang ada dalam tubuh manusia, sehingga menghasilkan yang sangat efektif mengobati penyakit apapun.
Germanium dapat menyembuhkan penyakit dengan mendorong tubuh sebagai kekuatan penyembuhan alami. Dengan meningkatkan aliran oksigen, germanium merangsang laten kekuatan penyembuhan alami yang ada dalam tubuh manusia, sehingga menghasilkan yang sangat efektif mengobati penyakit apapun.
Apakah
ada hubungan erat antara tindakan germanium dan proses penyembuhan alami dalam
tubuh. Dalam kasus-kasus klinis juga, germanium telah sangat efektif
dalam pengobatan sejumlah penyakit yang disebabkan oleh ketidakmampuan
adrenalin, termasuk pembesaran kelenjar prostat, kanker payudara dan kanker
rahim, gondok dan mvoma rahim, dll. Germanium dapat meningkatkan jumlah oksigen
diangkut oleh hemoglobin dalam sel darah merah. Pasokan oksigen ke sel-sel
jaringan dengan demikian meningkat. mengakibatkan aktivitas sel yang lebih
besar.
2.
Rumusan
Masalah
a. Bagaimana sejarah penemuan Arsen,
germanium dan selenium?
b. Apa saja sifat fisis dan kimia
arsen, germanium dan selenium?
c. Bagaimana kelimpahan unsur arsen,
germanium dan selenium dialam?
d. Apa saja senyawa arsen, germanium
dan selenium?
e. Apa saja kegunaan dan bahaya
unsure arsen, germanium dan arsenium?
f. Bagaimana proses pembuatan arsen,
germanium dan selenium?
g. Bagaimana siklus unsur-unsur
diatas?
3.
Tujuan
a. Mengetahui sejarah penemuan
arsen, germanium dan selenium
b. Mengetahui sifat fisis dan kimia
arsen,germanium dan selenium
c. Mengetahui senyawa
arsen,germanium dan selenium
d. Mengetahui kegunaan dan bahaya
arsen, germanium dan selenium
e. Mengetahui pembuatan arsen,
germanium dan selenium
BAB
II
GERMANIUM,
ARSEN, dan SELENIUM
1. Germanium
A.
Sejarah Germanium
Keberadaan
unsur germanium telah ditemukan sekitar 100 tahun yang lalu oleh ahli kimia
Rusia, Mendeleev Omitri.Sementara pada tahun 1886, seorang kimiawan Jerman,
Clemens Winkler, membuat analisis kimia bijih argyrodite, melihat pada
penyelesaian analisisnya bahwa jumlah semua bahan tidak menambahkan ke jumlah
sebelumnya. Dalam upaya untuk menemukan substansi yang hilang, ia mengembangkan
dan bereksperimen dengan beberapa tes sampai akhirnya ia berhasil mengisolasi
itu. Dalam analisis berikutnya ia menemukan bahwa itu cocok deskripsi dari
elemen Mendeleev sebelumnya disebut "ekasilicon." Winkler memutuskan
untuk memberi nama unsur baru germanium, sebagai penghormatan kepada tanah
airnya.
B.
Sifat Fisis dan Sifat Kimia
Germanium
Germanium adalah
suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang unsur (Ge) dan
nomor atom 32. Unsur ini logam yang putih keabu-abuan, massa atomnya 72.64 g/mol. Dalam bentuknya
yang murni, germanium berbentuk kristal dan rapuh. Germanium merupakan bahan
semikonduktor yang penting. Tehnik pengilangan-zona (zone-refining
techniques) memproduksi germanium kristal untuk semikonduktor dengan
kemurnian yang sangat tinggi. ciri-ciri fisik dan ciri-ciri atom germanium
adalah sebagai berikut:
Ciri-ciri
Fisik
Fasa :
Padat
Titik lebur :
1211.40 K
Titik Didih : 3106
K
Kalor peleburan : 36.94
kJ/mol
Kalor penguapan : 334 kJ/mol
Ciri-ciri
Atom
Bilangan Oksidasi : 4
Elektronegativitas : 2.01 (skala
pauling)
Energy ionisasi : ke-1 762
kJ/mol
ke-2 1537.5 kJ/mol
ke-3
3302.1 kJ/mol
jari-jari atom : 125 pm
jari-jari kovalen : 122 pm
C.
Kelimpahan Germanium di Alam
Logam ini dapat
ditemukan:
§ Argirodite, sulfide germanium dan
perak
§ Germanite, yang mengandung 8%
unsure ini
§ Biji seng
§ Batu bara
§ Mineral-mineral lainnya
Germanium murni
ditemukan dalam bentuk yang keras, berkilauan, berwarna putih keabu-abuan, tapi
merupakan metalloid yang rapuh. Germanium stabil di udara dan air pada keadaan
yang normal, dan sukar bereaksi dengan alkali dan asam, kecuali dengan asam nitrat.
D.
Senyawa-Senyawa Germanium
Germanium tidak larut
dalam asam dan basa encer, tetapi larut perlahan dalam asam sulfat pekat dan
bereaksi keras dengan alkali cair untuk menghasilkan germinates (
2-. Germanium terjadi terutama di bilangan oksidasi
+4, meskipun banyak senyawa yang dikenal dengan keadaan oksidasi +2. Oksidasi
lainnya jarang terjadi seperti +3 ditemukan dalam senyawa.
Dua germanium oksida
dikenal yaitu Germanium dioksida
(Germania ) dan monoksida germanium GEO. Dioksida ini
dapat diperoleh dengan pemanggangan sulfide germanium
dan merupakan
bubuk putih yang hanya sedikit larut dalam air tetapi bereaksi dengan alkali
untuk membentuk germinates. Monoksida, oksida germaous dapat diperoleh dengan
reaksi suhu tinggi dari
dengan logam
Ge. Senyawa biner lainnya, kalkogen juga dikenal seperti disulpida
, diselenide
dan
monosulfida GES, selenide GeSe, dan telluride GeTe. Bentuk
sebagai
endapan putih ketika hydrogen sulfide dilewatkan melalui larutan asam kuat yang
mengandung Ge (IV). Disulfide ini lumayan larut dalam air dan dalam larutan
alkali kaustik atau sulfida basa. Tetapi tidak larut dalam air asam.
Germanium klorida
diperoleh
sebagai cairan berwarna merah, mendidih pada 83º C dengan pemanasan logam
dengan klorin. Senyawa-senyawa germanium yang lainnya adalah
bismuth
germanae,
tetra ethil
germane,
tetra metal
germane.
E.
Kegunaan dan Bahaya Germanium
a.
Kegunaan
Ketika germanium didoping dengan arsenik, galium
atau unsur-unsur lainnya, ia digunakan sebagai transistor dalam banyak barang
elektronik. Kegunaan umum germanium adalah sebagai bahan semikonduktor.
Kegunaan lain unsur ini adalah sebagai bahan pencampur logam, sebagai fosfor di
bola lampu pijar dan sebagai katalis. Germanium dan germanium oksida tembus
cahaya sinar infra merah dan digunakan dalam spekstroskopi infra mera dan
barang-baran optik lainnya, termasuk pendeteksi infra merah yang sensitif.
Index refraksi yang tinggi dan sifat dispersi oksidanya telah membuat germanium
sangat berguna sebagai lensa kamera wide-angle dan microscope
objectives. Bidang studi kimia organogermanium berkembang menjadi bidang
yang penting. Beberapa senyawa germanium memiliki tingkat keracunan yang rendah
untuk mamalia, tetapi memiliki keaktifan terhadap beberap jenis bakteria,
sehingga membuat unsur ini sangat berguna sebagai agen kemoterapi.
Germanium transistor
|
Germanium
dipandang sebagai pengganti potensial untuk silicon pada chip mini. Kegunaan
lain dalam elektronika termasuk posfor di lampu neon. Germanium transistor
masih digunakan di beberapa pedal efek oleh musisi yang ingin memproduksi
karakter nada khas. Germanium dioksida juga digunakan dalam katalis untuk
polimerisasi dalam produksi polyethylene terephtalate. Selain itu juga germanium telah mendapatkan
popularitas dalam beberapa tahun terakhir terkenal karena kemempuannya untuk
meningkatkan fungsi system kekebalan tubuh pada pasien kanker. Ini tersedia di
Amerika Serikat sebagai suplemen makanan dalam bentuk kapsul, oral atau tablet,
dan juga telah ditemukan sebagai larutan injeksi. Sebelumnya bentuk anorganik,
khususnya garam sitrat-laktat, menyebabkan sejumlah kasus disfungsi ginjal,
steatosis hati
Germanium
anorganik mampu melindungi tubuh dari pertumbuhan tumor dan kanker ganas dengan
jalan memperkuat sistem imun. Germanium dibutuhkan oleh tubuh, dalam satu hari
minimal 1 mg. Seperti halnya selenium, germanium juga termasuk ke dalam
golongan trace mineral.
Germanium
organik melindungi diri dari akumulasi amyloid, suatu produk oksidatif radikal
bebas (berdasarkan riset pada tikus). Kelebihan amyloid akan menyebabkan
amyloidosis, yaitu suatu penyakit yang diakibatkan ketidakseimbangan dalam
proses pemecahan protein yang menyebabkan terakumulasinya amyloid. Amyloidosis
diketahui berhubungan dengan penyakit inflammatori kronis, kelainan sel plasma,
deposisi amyloid di organ neuroendokrin, dan defisiensi kongenital enzim
(terutama enzim yang berperan dalam penguraian prekursor amyloid). Selain itu,
germanium organik juga melindungi sistein (suatu asam amino sulfhidril) dari
oksidasi.
b.
Bahaya
Bahaya fisik yang dapat ditimbulkanoleh germanium,
dilihat dari bentuk gasnya, yang lebih berat dari pada udara sehingga dapat
berpindah dengan cepat sepanjang permukaan bumi. Selain itu, sebagi salah satu
logam berat, germanium juga memiliki dampak negatif apabila terakumulasi dalam
sistem perairan
F.
Pembuatan Germanium
Unsur ini diambil secara komersil
dari debu-debu pabrik pengolahan bijih-bijih seng, dan sebagai produk sampingan
beberapa pembakaran batubara. Germanium dapat dipisahkan dari logam-logam
lainnya dengan cara distilasi fraksi tetrakloridanya yang sangat reaktif.
Tehnik ini dapat memproduksi germanium dengan kemurnian yang tinggi.
Gambar cara
pengolahan germanium
|
Contoh
product yang dihasilkan oleh germanium.
|
2.
Arsenik
A.
Sejarah
Arsen
Arsen
berasal dari kata arsenicum (bahasa Latin) dan kata arsenicon (bahasa Yunani)
yang artinya: orpiment kuning; dan laki-laki karena pada masa itu logam
dipercaya mempunyai jenis kelamin. Arsen juga diambil dari bahasa Arab yaitu
Az-zernikh yang artinya: orpiment dari Persia (zerni-zar). Orpiment
sendiri artinya adalah mineral berwarna kuning cerah dengan komposisi arsenik
sulfida (As2S3). Arsen dilambangkan dengan As.
Arsen
dikenal sejak zaman prasejarah sehingga penemu arsen tidak diketahui secara
pasti. Dalam perkembangan sejarah, arsen dikenal sebagai racun pembunuh paling
populer. Arsen terkenal sebagai Raja Racun dan Racunnya Para Raja karena
kebanyakan korban arsen adalah para penguasa, bangsawan atau tuan tanah. Di
masa pemerintahan Ratu Victoria Inggris kegunaan arsen mengalami pergeseran.
Arsen dicampurkan dalam air cuka atau air kapur lalu diminum oleh para wanita
karena dipercaya mampu mempercantik kulit. Pada tahun 1250, Albertus Magnus
dipercaya sebagai orang pertama yang menemukan bagaimana cara mengisolasi
arsen, lalu pada tahun 1649 Johan Schroeder dikabarkan mampu membuat dan mempersiapkan
unsur ini.
B.
Sifat
Fisis dan Sifat Kimia Arsen
Logam
Arsen bewarna abu-abu, sangat rapuh, kristal dan semi-metal benda padat. Ia
berubah warna dalam udara, dan ketika dipanaskan teroksida sangat cepat menjadi
arsen oksida dengan bau bawang. Arsen dan senyawa-senyawanya sangat beracun.
Arsen mempunyai nomor atom 33
dengan massa
atom sebesar 74,9216 sma dan jari-jari atomnya 1,39Å. Volume atomnya adalah
13,10 cm3/mol. Strukutur atomnya berbentuk rombohedral. Arsen termasuk unsur
golonngan metaloid, mempunyai titik didih dan titik lebur tinggi, yaitu 867 K
dan 1090 K. Arsen mempunyai massa jenis 5,78 gram/cm3, kapasitas panas 0,33
j/gK, potensial ionisasi 9,81 volt, dan elektronegativitas sebesar 2,18. Harga
entalpi pembentukan dan penguapannya adalah 27,7 kJ/mol dan 32,4 kJ/mol.
Ciri-ciri fisik dan ciri-ciri atom arsen adalah sebagai berikut:
Ciri-Ciri Fisik
Fase : Solid
Titik lebur : 1090 K (817 °C, 1503 °F)
Titik didih : 887 K (614 °C, 1137 °F)
Ciri-Ciri Atom
Bilangan oksidasi : ±3, 5 (oksida
asam lemah)
Elektronegativitas : 2,18 (skala
Pauling)
Energi ionisasi : ke-1
947,0 kJ/mol
: ke-2 1798
kJ/mol
: : ke-3
2735 kJ/mol
Jari-jari atom :
115 pm
Jari-jari atom (terhitung) : 114 pm
Jari-jari kovalen : 119 pm
C.
Kelimpahan
Arsen di Alam
Arsen
merupakan unsur yang melimpah secara alami di alam. Arsen jarang ditemukan
dalam bentuk unsur karena arsen biasanya membentuk berbagai macam senyawa
kompleks, bisa berupa trivalen (As+3) atau pentavalen (As+5). Pada umumnya,
As+3 berupa As-anorganik, seperti senyawa As-pentoksida, asam arsenat,
Pb-arsenat, dan Ca-arsenat. As organik bisa berupa As+3, maupun As+5
diantaranya asam arsanilat atau bentuk metilasi. Arsen juga terdapat di dalam
tubuh mahluk hidup, baik hewan maupun tanaman dan bergabung dengan hidrogen
atau karbon membentuk As-organik. Kerang dikenal sebagai hewan dengan kadar
arsen organik tinggi.
Arsen
biasa ditemukan di dalam kerak bumi yaitu pada batuan sedimen dan beku yang
terdistribusi sebagai mineral. Kadar As tertinggi dalam bentuk arsenida dari
timah hitam, perak dan bentuk sulfida dari emas. Mineral lain yang mengandung
arsen adalah arsenopirit (FeAsS), realgar (As4S4), dan orpiment (As2S3).
Kandungan arsen di bumi antara 1,5-2 mg/kg (NAS, 1977). Tanah yang tidak
terkontaminasi arsen ditemukan mengandung kadar As antara 0,240 mg/kg, sedang
yang terkontaminasi kadarnya lebih dari 550 mg/kg (Walsh & Keeney, 1975).
Keberadaan arsen dalam tanah mampu menular pada tanaman. Ada tidaknya arsen dalam tanaman digunakan
sebagai indikator kandungan arsen dalam tanah.
Arsen
juga terdapat dalam air dan udara dalam bentuk organik dan anorganik. Crecelius
(1974) menunjukkan bahwa 35% arsen anorganik terlarut dalam air hujan. Arsen
mampu mencemari air permukaan dengan kandungan yang bervariasi di setiap daerah
tercemar, yaitu berkisar 1 µg/l. Selain itu As juga terlarut dalam air sumur
dalam. Kadar arsen tinggi juga ditemukan pada air di lokasi di mana terdapat
aktivitas panas bumi (geothermal).
D.
Senyawa-Senyawa
Arsenik
Bentuk
arsen yang terkenal adalah As2O3 arsen trioksida atau warangan. Warangan ini
bentuknya berupa bubuk berwarna putih yang larut dalam air. Bentuk lainnya
adalah bubuk kuning As2S3 dan bubuk merah As4S4. Keduanya digunakan sebagai
bahan cat, namun karena toksik akhirnya mereka tidak dipakai lagi. Adapun
bentuk gasnya, yang juga beracun adalah arsin As2H3. Senyawa Arsen lainnya:
§ Asam arsenat (H3AsO4)
§ Asam arsenit (H3AsO3)
§ Kadmium arsenida (Cd3As2)
§ Galium arsenida (GaAs)
§ Timbal biarsenat (PbHAsO4 )
E.
Kegunaan
dan Bahaya Arsenik
a. Kegunaan
Arsen
digunakan untuk melapisi logam dan senjata yang terbuat dari perunggu. Hal ini
menyebabkan senjata tersebut mempunyai daya bunuh tinggi. Di Indonesia, arsen
digunakan untuk mencuci keris oleh orang-orang zaman dulu.
§
Bidang
Kedokteran
Arsen
berperan dalam pembuatan berbagai obat, seperti: arsphenamine sebagai obat
penyakit sifilis; arsenat trioksida untuk terapi kanker; fowlers solution untuk
pengobatan penyakit psoriasis. Arsen juga digunakan sebagai komponen pengobatan
penyakit yang disebabkan oleh parasit dan pembuatan obat doping (doping agent).
§
Bidang
pertaniaan
Arsen
sebagai bahan pembuatan pestisida untuk meracuni tikus telah dilarang
dikarenakan munculnya gangguan kesehatan manusia akibat terpapar arsen dalam
proses produksi
§
Bidang
Industri
Dalam
bidang industri arsen berguna sebagai pewarna, pengawet kayu, bahan pembuatan
bronzing dan senjata. Arsen juga digunakan sebagai bahan campuran pewarna cat
rambut, mainan anak, pembungkus makanan, pewarna baju, serta berbagai jenis
campuran logam.
b. Bahaya
Arsen
bersifat toksik. Efek yang ditimbulkan bervariasi dari pusing hingga kematian
tergantung kadar arsen yang masuk dalam tubuh. Keberadaan arsen dalam jumlah
banyak dalam tubuh dapat menimbulkan keracunan. Bentuknya yang berupa bubuk,
tidak berasa dan tidak berbau membuat arsen tidak mudah dikenali saat
dicampurkan ke dalam makanan. Orang yang keracunan arsen akan menderita mual
dan muntah hebat, rasa nyeri pada organ dalam secara tiba-tiba, dehidrasi akut
dan lemas. Arsenic Pentoxide ( As205 ) yang terkandung dalam Udang bila
bereaksi dengan Vitamin C dalam perut dapat berubah menjadi Arsenic Trioxide (
As203 ) yang sangat beracun. Mengakibatkan hati, Jantung, ginjal, pembuluh
darah rusak, usus keluar darah, pembuluh darah melebar hingga menyebabkan
kematian yang mengerikan dengan kelima panca indra keluar darah.
F.
Pembuatan
Arsen
Seperti
yang telah disebutkan, arsen dapat dibuat melalui isolasi. Namun, proses
isolasi yang dilakukan di dalam laboratorium tidak terlalu diperlukan karena
pada realitanya arsen terdapat di alam dalam jumlah melimpah.
Dalam
proses isolasi, arsen dibuat pada skala industri dengan pemanasan mineral yang
tepat dan sesuai, tanpa adanya udara dalam proses tersebut. Hasilnya, arsen
akan dikeluarkan dalam kondisi kental terpisah dari senyawaan asalnya sebagai
zat padat.
Berikut ini persamaan reaksi yang
terjadi pada proses isolasi arsen yang dibuat dari senyawa FeAsS dan dipanaskan
pada suhu 700°C:
FeAsS (s) → FeS
(s) + As(g) → As(s)
G.
Siklus
Arsenik
Pada
gambar dibawah ini dapat dilihat bagaimana terjadinya siklus beogeokimia
arsenik dalam udara, air dan sedimen.Arsen yang dilepaskan ke udara saat
memproduksi energi adalah 0,470, pada proses peleburan atau penambangan adalah
0,370, pada proses industri adalah 0,0530 dan akibat pembuangan atau limbah
adalah 0,003.
Sedimen
mengandung senyawa arsenat yang sebagian dapat larut dalam air kemudian diserap
kembali oleh sedimen. Dengan bantuan bakteri terdekomposisi menjadi senyawa
arsenit. Selanjutnya arsenit dirubah menjadi senyawa asam metil arsenit.
Sebagian asam metil arsenit larut dalam air dan sebagian lainnya dirubah oleh
bakteri menjadi asam dimetilarsenit. Asam dimetilarsenit dalam air dirubah
menjadi trimetilarsenit dan dimetilarsin. Di udara asam trimetilarsenit
bereaksi dengan dimetilarsin menghasilkan senyawa asam dimetilarsenit yang
dapat terserap kembali kedalam sedimen.
Level
paparan arsen dalam lingkungan sangat bervariasiDalam Udara, level paparan oleh
arsen yang paling rendah adalah di daerah terpencil dan pedesaan sedangkan
level tertinggi adalah di daerah yang yang dekat dengan kawasan industri. Dalam
air, level paling rendah terdapat dalam air laut kemudian sungai, danau dan
yang paling tinggi ditemukan dalam air bawah tanah yang mengandung batuan
vulkanik atau kaya dengan mineral yang terdeposit. Dalam tanah dan sedimen,
level paparan arsen akan meningkat apabila ada kontaminasi arsenik yang
bersumber dari manusia atau sumber alamiah.
3.
Selenium
A.
Sejarah
Selenium
Selenium
ditemukan pada tahun 1817 oleh Jöns Jakob Berzelius, yang menemukan elemen yang
terkait dengan telurium (dinamai Bumi). Selenium ditemukan sebagai produk
sampingan dari produksi asam sulfat.
Pada tahun 1954, dari fungsi biologis spesifik selenium ditemukan pada
mikroorganisme. Esensial ini bagi
kehidupan mamalia ditemukan pada tahun 1957.
Pada 1970-an, itu ditunjukkan untuk adanya enzim. Hal ini diikuti oleh
penemuan selenocysteine di protein.
Selama
tahun 1980-an, itu menunjukkan bahwa selenocysteine dikode oleh kodon TGA.
Mekanisme recoding yang bekerja pada bakteri bagian luar dan kemudian pada
mamalia (lihat elemen SECIS). Pertumbuhan konsumsi selenium secara historis
didorong oleh perkembangan stabil penggunaan baru, termasuk aplikasi dalam
peracikan karet, baja paduan, dan selenium rectifier. Selenium juga merupakan
material penting dalam drum printer laser dan mesin fotokopi.
Pada
tahun 1970, selenium dalam rectifier yang sebagian besar telah digantikan oleh
silikon, namun penggunaannya sebagai fotokonduktor di mesin fotokopi
biasa-kertas telah menjadi aplikasi terkemuka. Selama tahun 1980, aplikasi
fotokonduktor menurun (meskipun masih akhir menggunakan-besar) sebagai mesin
fotokopi semakin banyak menggunakan photoconductors organik yang diproduksi.
Saat
ini, penggunaan terbesar selenium seluruh dunia dalam pembuatan gelas, diikuti
dengan menggunakan bahan kimia dan pigmen. menggunakan Electronics, meskipun
sejumlah aplikasi terus, terus menurun. Pada akhir 1990-an, penggunaan selenium
(biasanya dengan bismuth) sebagai aditif untuk kuningan pipa untuk memenuhi
standar lingkungan yang tidak penting menjadi penting. Saat ini, total produksi
dunia selenium terus meningkat sederhana.
Selenium
terjadi secara alami dalam beberapa bentuk anorganik, termasuk selenide,
selenate, dan Selenite. Dalam tanah, selenium paling sering terjadi dalam
bentuk larut seperti selenate (analog dengan sulfat), yang tercuci ke sungai
sangat mudah oleh limpasan. Selenium memiliki peran biologis, dan ini ditemukan
dalam senyawa organik seperti dimetil selenide, selenomethionine,
selenocysteine, dan methylselenocysteine. Dalam senyawa selenium memainkan
peran analog dengan belerang.
Selenium
ini paling sering dihasilkan dari bijih sulfida selenide di banyak, seperti
tembaga, perak, atau timah. Hal ini diperoleh sebagai hasil sampingan dari
pengolahan bijih ini, dari lumpur anoda kilang tembaga dan lumpur dari ruang
utama tanaman asam sulfat. Lumpur tersebut dapat diproses oleh sejumlah sarana
untuk memperoleh selenium gratis. Di Alam sumber selenium termasuk unsure yang
banyak di temukan, dan selenium yang telah bioconcentrated oleh tanaman
tertentu. sumber antropogenik selenium termasuk pembakaran batubara dan
pertambangan dan peleburan bijih sulfida.
B.
Sifat
Fisis dan Sifat Kimia Selenium
Selenium
menyerupai sulfur, Selenium juga bisa berupa struktur amorf maupun kristal.
Selenium amorf bisa berwarna merah (bentuk serbuk) atau hitam (dalam bentuk
seperti kaca). Selenium kristal monoklinik berwarna merah tua. Sedangkan
selenium kristal heksagonal, yang merupakan jenis paling stabil, berwarna
abu-abu metalik.
Selenium
menunjukkan sifat fotovoltaik, yakni mengubah cahaya menjadi listrik, dan sifat
fotokonduktif, yakni menunjukkan penurunan hambatan listrik dengan meningkatnya
cahaya dari luar (menjadi penghantar listrik ketika terpapar cahaya dengan
energi yang cukup).. Di bawah titik cairnya, selenium memiliki sifat
semikonduktor tipe p dan memiliki banyak kegunaan dalam penerapan elektronik .
selenium juga merupakan unsure yang non toksit, namun senyawa selenium lainnya
adalah beracun.
C.
Senyawa-Senyawa
Selenium
Selenium
dipercaya memiliki enam isotop. 80Se (49.7%) selenium yang paling melimpah adalah 77Se, dengan spin I = 1/2
sangat bermanafaat dalam NMR. Keakuratan
massa atom
selenium, 78.96±0.03, terbatas pada tempat dua desimal karena perubahan
komposisi isotopnya. Di antara berbagai alotrop selenium, yang disebut dengan selenium merah adalah molekul Se8
dengan struktur mirip mahkota dan melarut dalam CS2. Selenium abu-abu metalik
berstruktur polimer heliks. Selenium hitam, dengan struktur polimer yang rumit,
juga melimpah.
Diantara
senyawa-senyawa unsure selenium adalah:
Selenide, selenate, selenite,
dimetil selenide, selenomethionine, selenocysteine, dan methylselenocysteine,
tembaga, perak, atau timah. sulfida selenide.
D.
Kegunaan
dan Bahaya Selenium
Selenium
adalah mineral penting yang dibutuhkan oleh tubuh. Mineral ini merupakan bagian
penting dari enzim antioksidan yang akan
melindungi sel tubuh terhadap efek negative yang ditimbulkan dari radikal
bebas.Selenium bekerja sebagai kofaktor untuk enzim yang terlibat dalam
oksidasi asam lemak dan penghancuran asam amino.
Tubuh mengembangkan kemampuan
untuk melawan radikal bebas akan menghancurkan sel dan mempunyai kontribusi
terhadap perkembangan berbagai banyak kronik.Karena itu, selenium diduga mampu
untuk menahan laju ketuaan dan perangsang jaringan akibat proses
oksidasi.selain untuk melawan radikal bebas , selenium juga berperan sebagai
system imunitas (kekebalan tubuh) , fungsi kelenjar tiroid yang baik dan
keterlibatan selenium untuk mencegah kanker.
Selain
fungsi selenium dalam bidang kesehatan, selenium juga berfungsi dalam bidang
industry yaitu selenium dan senyawanya yang digunakan dalam beberapa perangkat
fotografi, Selenium digunakan dalam xerografi untuk memperbanyak salinan
dokumen, surat
dan lain-lain. Juga digunakan oleh industri kaca untuk mengawawarnakan kaca dan
untuk membuat kaca dan lapisan email gigi yang berwarna rubi. Juga digunakan
sebagai tinta fotografi dan sebagai bahan tambahan baja tahan karat dan
selenium berfungsi sebagai pistol bluing (solusi cair yang digunakan untuk
membersihkan bagian-bagian logam senjata), plastik, cat, shampoo anti-ketombe,
suplemen vitamin dan mineral, fungisida, dan beberapa jenis kaca. Sebagai
contoh, selenium sulfida digunakan di shampoo anti-ketombe dengan nama dagang
umum Selsun Blue. Selenium juga digunakan untuk menyiapkan obat-obatan dan
sebagai nutrisi suplemen.
Selenium
adalah salah satu komponen yang sering dipelajari sejak ditemukan pada tahun
1950 sebagai suatu unsur , sampai akhirnya diketahui bahwa selenium memiliki
efek racun pada lingkungan. Selenium juga berbahaya bagi manusia dan hewan jika dimakan dalamjumlah yang melebihi
kebutuhan nutrisi. Kelebihan selenium mengakibatkan endema paru-paru, sakit
perut, penyakit kuning, kerontokan rambut dan kelelahan pada manusia.
E.
Sumber
dan Pembuatan Selenium
Tumbuhan
merupakan sumber utama dari selenium. Sayangnya, kadar selenium yang terdapat
pada tumbuhan seringkali berbeda-beda. Kadar dalam tumbuhan tergantung dari
kadar Selenium dalam tanah dimana mereka tumbuh. Akibatnya, defisiensi selenium
bisa terjadi pada mereka yang hidup di tanah yang sedikit mengandung selenium.
Selain
dari tumbuhan, selenium bisa juga kita peroleh dari daging hewan termasuk
makanan laut. Selenium dalam makanan terdapat dalam bentuk seleno methionin dan
selenosistein.Selenium terjadi secara alami dalam beberapa bentuk anorganik,
termasuk selenide, selenate, dan Selenite. Dalam tanah, selenium paling sering
terjadi dalam bentuk larut seperti selenate (analog dengan sulfat), yang
tercuci ke sungai sangat mudah oleh limpasan.
Selenium
memiliki peran biologis, dan ini ditemukan dalam senyawa organik seperti
dimetil selenide, selenomethionine, selenocysteine, dan methylselenocysteine.
Dalam senyawa selenium memainkan peran analog dengan belerang. Selenium ini
paling sering dihasilkan dari bijih sulfida selenide di banyak, seperti
tembaga, perak, atau timah. Hal ini diperoleh sebagai hasil sampingan dari
pengolahan bijih ini, dari lumpur anoda kilang tembaga dan lumpur dari ruang
utama tanaman asam sulfat. Lumpur tersebut dapat diproses oleh sejumlah sarana
untuk memperoleh selenium gratis. Alam sumber selenium termasuk tanah kaya
selenium tertentu, dan selenium yang telah bioconcentrated oleh tanaman
tertentu. sumber antropogenik selenium termasuk pembakaran batubara dan
pertambangan dan peleburan bijih sulfida.
Selenium
ditemukan dalam beberapa mineral yang cukup langka seperti kruksit dan
klausthalit. Beberapa tahun yang lalu, selenium didapatkan dari debu cerobong
asap yang tersisa dari proses bijih tembaga sulfida. Sekarang selenium di
seluruh dunia dihasilkan dari pemurnian kembali logam anoda dari proses
elektrolisis tembaga. Selenium diperoleh dari memanggang endapan hasil
elektrolisis dengan soda atau asam sulfat, atau dengan meleburkan endapan
tersebut dengan soda dan niter
(mineral yang mengandung kalium nitrat).
BAB
III
PENUTUP
A.
Simpulan
Arsen atau arsenik
yang sering diketahui sebagai salah satu limbah yang berbahaya dan beracun
merupakan bahan pencemar yang banyak terdapat di alam sebagai suatu unsur
alami. Selain terdapat secara alami di alam, Arsen atau Arsenic juga ditemukan
dalam bentuk limbah buangan dari industri – industri yang mencemari sungai –
sungai yang mengalir sepanjang daerah pemukiman penduduk. Arsenic melebihi ini
nilai dikenal ambang sebagai batas bahan yang pencemar karena dan kandungannya
yang terdapat dalam sungai atau badan air telah ditentukan membahayakan untuk
dikonsumsi makhluk hidup. Selain itu, yang dapat menyebabkan kesakitan
Selenium
adalah zat padat alami yang banyak tetapi tidak merata dalam kerak bumi. Hal
ini juga umumnya ditemukan di bebatuan dan tanah. Selenium, dalam bentuk murni
abu-abu metalik kristal hitam, sering disebut sebagai unsur selenium atau debu.
Elemental selenium diproduksi secara komersial, terutama sebagai produk
sampingan dari tembaga pemurnian. Selenium tidak sering ditemukan di lingkungan
dalam bentuk mendasar, tetapi biasanya dikombinasikan dengan zat lain.
Germanium
adalah logam, tapi benar-benar tanpa properti metalik.
Karena terdapat dalam fisiologi fenomena yang dikenal sebagai efek oleh dehydrogenating dimana ion negatif hidrogen (yang dapat dipandang sebagai sebuah elektron) dibuang dari tubuh, itu mengarah ke asumsi bahwa germanium mungkin memiliki aplikasi biologis menarik juga. Mengacu pada tindakan germanium organik dalam menangkap dan mengkombinasikan dengan ion hidrogen yang telah terkumpul di dalam tubuh untuk dihilangkan.
Karena terdapat dalam fisiologi fenomena yang dikenal sebagai efek oleh dehydrogenating dimana ion negatif hidrogen (yang dapat dipandang sebagai sebuah elektron) dibuang dari tubuh, itu mengarah ke asumsi bahwa germanium mungkin memiliki aplikasi biologis menarik juga. Mengacu pada tindakan germanium organik dalam menangkap dan mengkombinasikan dengan ion hidrogen yang telah terkumpul di dalam tubuh untuk dihilangkan.
DAFTRA PUSTAKA
Krull, I. S. (ed). (1991). Journal of
Chromatography Library_volume 47 Trace Metal Analysis and Speciation. 655
Avenue of the Americas: Elsevier Science Publishing Company,inc.
Mc Graw-Hill. (1994). Concise Encyclopedia of Science & Technology,
Third Edition. New York: Mc Graw Hill, inc.
Mohsin, Y. (2006). “Arsen”. http://chem-is-try.org/. (diakses pada
Minggu, 10 Oktober 2010).
Sunardi. (2006). 116 UNSUR KIMIA Deskripsi dan Pemanfaatannya. Bandung:
CV. Yrama Widya.
________. “Sumber dan Terjadinya Arsen di Lingkungan (SUKAR)”
http://www.ekologi.litbang.depkes.go.id/data/vol%202/Sukar2_2.pdf (diakses pada
Sabtu, 30 Oktober 2010).
________. “Arsenic: Isolation”. http://www.webelements.com/arsenic/
(diakses pada Minggu, 31 Oktober 2010).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar